Simeone Terlihat Lebih Rileks Di Laga Final

Arsitek Los Rojiblancos, Diego Simeone memang tidak diperbolehkan mendampingi anak asuhnya saat melawan Olympique Marseille di partai puncak Europa League, meskipun hanya menyaksikan pertandingan di bangku tribun penonton namun pria asal Argentina ini terlihat lebih santai. Hal tersebut dikarenakan pada sepanjang 90 menit jalannya laga Atletico dinilai tampil gemilang, Simeone sendiri memang harus menjalani larangan mendampingi Atletico karena pada semifinal leg pertama melawan Arsenal di Emirates Stadium ia dinilai melakukan kesalahan indisipliner sehingga pihak UEFA memberikan larangan empat laga kepadanya. Tapi kini semua hal tersebut sudah terbayarkan dimana anak asuhnya tampil sangat sempurna saat melawan Marseille sehingga kemenangan meyakinkan dengan skor 3-0 berhasil didapatkan, gol pada pertandingan tersebut disarangkan oleh brace Antoine Griezmann serta kapten tim Gabi.

Simeone dalam komentarnya seusai pertandingan menyatakan bahwa laga final tapi berada di tribun jelas bukanlah sebuah hal bagus bagi seorang pelatih, saya tentunya kecewa serta merasa sedikit kesepian karena hubungan dengan para pemain amat bagus. Sebelum laga ini dimulai saya sudah mempersiapkan semuanya dengan baik dan tentunya tim ini merasa percaya diri serta opmtimis akan keluar sebagai pemenang. Pada laga final kemarin Simeone memang terlihat lebih rileks dalam menonton pertandingan dan ini sungguh berbeda ketika melawan Arsenal di leg kedua dimana ia sangat tegang selama 90 menit laga berlangsung.

Kesuksesan Atletico Madrid meraih gelar juara di kompetisi kedua tertinggi eropa ini sekaligus membuat tim asal Spanyol sangat mendominasi di panggung eropa dimana dalam lima musim terakhir klub La Liga mampu meraih empat titel juara, apabila Real Madrid mampu meraih gelar Liga Champions maka kota Madrid diyakini bakal melakukan pesta juara yang besar. Apa yang dicapai oleh Los Rojiblancos memang sudah diprediksikan oleh para pengamat sepakbola karena secara kualitas tim ini lebih unggul dari rival-rivalnya, pada final kemarin meskipun Marseille lebih mendominasi permainan namun Atletico terlihat lebih efektif dalam menyerang sehingga kemenangan besar mampu diraih.(al)