Mustafi Dukung Penuh Keputusan Mesut Ozil

Pemain bertahan The Gunners, Shkodran Mustafi memberikan dukungan kepada rekan satu timnya, Mesut Ozil dimana pada beberapa waktu lalu ia baru saja memutuskan untuk pensiun dini dari timnas Jerman. Pemberitahuan resmi dari Ozil memang bisa dikatakan cukup kontroversial karena ia harus menerima banyak kritikan tajam terkait performanya yang dnilai kurang maksimal pada Piala Dunia 2018, selain itu satu hal yang membuat Ozil kecewa besar adalah kritikan rasisme yang tidak kunjung berhenti didapatkan. Mustafi jelas merasa cukup terkejut dengan keputusan Ozil karena usianya baru 29 tahun serta merupakan salah satu pemain terbaik yang dimiliki oleh timnas namun kita jelas harus menghormati keputusan Ozil dan saya akan terus memberi dukungan besar kepadanya dalam situasi apapun.

Mustafi dalam komentarnya bersama wartawan menyatakan bahwa saya cukup terkejut dengan keputusan Ozil dan ia pasti telah memikirkan hal ini dengan matang sebelum dipublikasikan ke media, melihat apa yang terjadi kepadanya dalam satu bulan terakhir maka ini bisa dinilai keputusan terbaik untuk mantan pemain Real Madrid tersebut. Saya jelas merasa sedikit kecewa karena timnas Jerman harus kehilangan satu talenta terbaiknya, ia adalah seorang gelandang yang mampu memberikan umpan-umpan fanstastis sehingga membuat tim ini menjadi lebih mudah untuk mencetak gol. Saya harus menghormati keputusan Ozil dan terus memberikan dukungan penuh kepadanya apabila ia membutuhkan bantuan saya akan berada disisinya.

Pada Piala Dunia lalu, Jerman memang tampil kurang memuaskan dalam tiga laga yang dilewati tim ini hanya meraih satu kemenangan serta menelan dua kekalahan sehingga membuat mereka harus puas sebagai juru kunci. Sebelum turnaman digelar Ozil sudah mendapat kritikan keras terkait fotonya dengan presiden Turki dan semua hal tersebut menjadi lebih panas ketika Jerman tersingkir, ia dianggap sebagai kambing hitam atas kegagalan tim. Ozil jelas tidak tinggal diam serta balas melayangkan kritikan kepada Federasi Sepakbola Jerman dimana ia menuliskan ketika timnya meraih kemenangan maka ia dianggap sebagai orang Jerman namun ketika hal sebaliknya terjadi maka ia dituduh sebagai imigran.(al)