Henry Kecewa Ranieri Harus Dipecat

Perjalanan dari Claudio Ranieri bersama Leicester City harus berakhir setelah rentetan hasil buruk yang didapatkan oleh sang juara bertahan di musim ini namun beberapa pengamat menilai pria asal Italia tersebut tidak pantas untuk diberhentikan dari pekerjaannya karena telah berjasa besar atas keberhasilan tim meraih gelar juara Premier League dimusim lalu. Salah satu pengamat yang memberikan kritikan terhadap The Foxes adalah legenda Arsenal, Thierry Henry ia menilai keputusan dari pihak manajemen akan berakibat sangat fatal dan bukan tidak mungkin mereka akan terdegradasi pada akir musim nanti. Apa yang dilakukan Ranieri sungguh sangat fantastis Leicester sebelumnya kurang dikenal oleh para penggemar sepakbola dunia namun kejutan yang dilakukan oleh sang pelatih pada musim lalu telah membuat tim ini mendapat pemasukkan yang luar biasa namun klub tidak menghargai kerja keras tersebut dan lebih memilih untuk memecatnya.

Henry dalam wawancaranya bersama media menyatakan bahwa ini merupakan sebuah kesalahan besar dari Leicester yang memutuskan untuk memecatnya, saya pikir merupakan sebuah hal wajar jika klub mengalami penurunan performa. Harus diakui ada banyak kendala yang membuat tim ini tidak mampu tampil impresif seperti musim lalu dan menurut saya semua hal tersebut terletak pada kinerja pemain, ini jelas bukanlah kesalahan dari Ranieri semua orang bisa melihat dengan jelas dimana Vardy dan Mahrez tampil sangat mengecewakan. Banyak orang telah memuji kinerja dari Ranieri dan ia tetap akan dikenang dalam sejarah sepakbola modern sekarang ini tapi setelah enam bulan membawa klub tersebut meraih prestasi luar biasa ia harus pergi.

Pria asal Prancis tersebut juga menembahkan jika dirinya merasa sangat kecewa karena pada zaman sepakbola modern sekarang ini meraih gelar juara bukanlah hal yang bisa menjamin seorang posisi pelatih bertahan di klubnya. Apa yang dialami oleh Ranieri sungguh sangat berbeda dengan waktu beberapa dekade lalu, kini saya pikir banyak orang mengharapkan agar Leicester terdegradasi pada akhir musim. Klub tersebut sudah tidak memiliki semangat juang untuk bertanding dan sebagian fans merasa sangat marah dengan keputusan dari pihak manajemen.(al)