Chelsea Kembali Kejar Stones

Seperti yang telah kita ketahui bahwa sudah pasti kubu dari Chelsea FC akan segera mengangkat Antonio Conte sebagai pelatih baru mereka pada musim depan 2016/2017 mendatang. Kabar terbaru mengatakan bahwa Conte telah memiliki beberapa prioritas terkait akan masalah dalam skuat Chelsea yang akan segera di perbaiki oleh dirinya.

Pelatih berusia 46 tahun tersebut ini di laporkan bahwa dirinya lebih akan memberikan perhatian yang sangat khusus pada bagian lini pertahanan, hal ini di sebabkan karena pada musim ini saja, gawang dari Chelsea FC sudah di bobol sebanyak 41 kali, dari 31 pertandingan di pentas English Premier League.

Untuk dapat memperkuat barisan lini belakangnya tersebut pada musim depan, Conte pun berkeinginan agar pihak dari manajemen Chelsea FC dapat bisa menggaet pemain-pemain bertahan yang handal dan anyar pada jendela bursa transfer musim panas 2016 nanti. Di mana pelatih berkebangsaan Italia ini pun ingin Chelsea untuk bisa mendatangkan mantan anak asuhnya yang pada saat ini bermain untuk Juventus FC, Leonardo Bonucci.

Akan tetapi keinginan dari mantan pelatih Juve tersebut ini di nilai akan sangat sulit untuk dapat bisa di wujudkan, di karenakan I Bianconerri sendiri masih membutuhkan jasa dari Bonucci pada musim depan. Mengetahui akan hal tersebut, Conte pun langsung mengalihkan pandangannya kepada salah satu pemain bertahan muda yang berbakat dari Inggris milik Everton, John Stones.

Bahkan direktur olahraga dari Chelsea FC yang bernama Michael Emenalo, menyatakan bahwa kubunya siap menyodorkan dana yang besar untuk dapat bisa mendatangkan pemain incaran dari sang pelatih untuk bisa berlabuh ke Stamford Birdge.

Di kabarkan bahwa dana sebesar 50 juta poundsterling akan di gunakan oleh Chelsea FC untuk bisa merayu Everton agar dapat di lepaskan pada jendela bursa transfer bulan Juli mendatang. Ini merupakan yang sekaian kalinya Chelsea mencoba untuk dapat bisa mendatangkan Stones dari Everton FC, terhitung sudah tiga kali Chelsea melakukan tawaran untuk bek muda masa depan dari daratan Inggris tersebut. (FD)